Gambaran manusia tidak pernah puas sepertinya semakin dibenarkan. Buktinya, banyak dari mereka yang melakukan perubahan pada fisiknya, yang merupakan pemberian dari Tuhan.
Ya, seolah merasa belum puas dengan anugerah yang diberikan Sang Pencipta, banyak yang akhirnya memutuskan untuk mengubahnya, seperti apa yang dilakukan oleh pria asal Israel, bernama Ehud Arye Laniado, 65.
Seperti dilansir Grid.pop.id, pria yang tercatat sebagai pengusaha berlian besar bernama Omega Diamonds yang berbasis di Kota Belgia ini melakukan operasi pembesaran alat vitalnya di sebuah klinik swasta tak dikenal di Avenue des Champs-Elysees, Prancis, Paris.
Tapi nahas, bukan kepuasan yang ia dapat, justru petaka. Ketika suatu zat disuntikkan ke organ vitalnya, Laniado mendadak alami serangan jantung hingga mengakibatkan komplikasi.
Nyawanya pun tak dapat diselamatkan meski telah mendapat penanganan intensif di rumah sakit.
Kepergian Laniado sontak membawa duka yang mendalam. Banyak pihak yang dibuat syok setelah mendapat kabar kematiannya dari pihak perusahaan miliknya.
“Dengan sangat sedih kami mengkonfirmasi berita bahwa pendiri kami, Ehud Arye Laniado meninggal pada hari Sabtu, 2 Maret 2019.
Ia berusia 65 tahun.
Setelah menjalani kehidupan yang luar biasa, Ehud akan dibawa pulang ke Israel sebagai tempat peristirahatan terakhirnya.
Dia akan sangat dirindukan oleh kita semua,” demikian tulis pihak perusahaan dalam situs resmi mereka.
Ya, seolah merasa belum puas dengan anugerah yang diberikan Sang Pencipta, banyak yang akhirnya memutuskan untuk mengubahnya, seperti apa yang dilakukan oleh pria asal Israel, bernama Ehud Arye Laniado, 65.
Seperti dilansir Grid.pop.id, pria yang tercatat sebagai pengusaha berlian besar bernama Omega Diamonds yang berbasis di Kota Belgia ini melakukan operasi pembesaran alat vitalnya di sebuah klinik swasta tak dikenal di Avenue des Champs-Elysees, Prancis, Paris.
Tapi nahas, bukan kepuasan yang ia dapat, justru petaka. Ketika suatu zat disuntikkan ke organ vitalnya, Laniado mendadak alami serangan jantung hingga mengakibatkan komplikasi.
Nyawanya pun tak dapat diselamatkan meski telah mendapat penanganan intensif di rumah sakit.
Kepergian Laniado sontak membawa duka yang mendalam. Banyak pihak yang dibuat syok setelah mendapat kabar kematiannya dari pihak perusahaan miliknya.
“Dengan sangat sedih kami mengkonfirmasi berita bahwa pendiri kami, Ehud Arye Laniado meninggal pada hari Sabtu, 2 Maret 2019.
Ia berusia 65 tahun.
Setelah menjalani kehidupan yang luar biasa, Ehud akan dibawa pulang ke Israel sebagai tempat peristirahatan terakhirnya.
Dia akan sangat dirindukan oleh kita semua,” demikian tulis pihak perusahaan dalam situs resmi mereka.
