Seperti halnya tubuh, rumah juga harus terjaga akan kebersihannya. Hal ini bertujuan bukan hanya untuk menciptakan suasana rumah menjadi nyaman, tapi juga membuat rumah menjadi sehat sehingga para penghuninya tidak mudah terserang berbagai penyakit mengerikan.
Tapi faktanya, masih banyak orang yang kurang peka akan kebersihan rumahnya. Bahkan yang paling parahnya, mereka tidak pernah membersihkannya sama sekali, seperti apa yang dilakukan oleh ibu lima anak ini.
Melalui ibu mertuanya, rumah yang ditinggali si wanita dan bersama kelima cucunya itu digambarkan sebagai ‘tempat sampah’.
Berbagai jenis sampah tersebar di seluruh sudut rumah. Yang tak kalah menggelikan, saluran sanitasi rumah mampet, sehingga air kotor meluap membawa segala apa yang ada di dalamnya.
“Sesuatu harus dilakukan untuk menyingkirkan cucu-cucu saya dari ‘nereka’ yang mereka tinggali. Tempat ini benar-benar menjijikkan dan mereka hidup bersama kotoran. Ada tumpukan pakaian kotor di mana-mana, dan mereka tidak pernah memiliki sesuatu yang bersih untuk dipakai, mereka tidak pernah mandi atau menggosok gigi dan tidak ada makanan sama sekali untuk mereka makan,” ungkap sang nenek di talkshow Gimsby Live, dilansir dari today.line.me.
“Ada kerusakan sehingga saluran air kotor sudah meluap di kebun belakang, dengan limbah muncul melalui mereka. Begitu kamu berjalan ke rumah itu berbau urin dan kotoran,” sang nenek melanjutkan ceritanya.
“Aku telah menghabiskan berjam-jam di rumah itu mencoba membersihkannya, tapi kemudian aku akan kembali keesokan harinya dan itu akan seperti bom meledak.”
Tapi faktanya, masih banyak orang yang kurang peka akan kebersihan rumahnya. Bahkan yang paling parahnya, mereka tidak pernah membersihkannya sama sekali, seperti apa yang dilakukan oleh ibu lima anak ini.
Melalui ibu mertuanya, rumah yang ditinggali si wanita dan bersama kelima cucunya itu digambarkan sebagai ‘tempat sampah’.
Berbagai jenis sampah tersebar di seluruh sudut rumah. Yang tak kalah menggelikan, saluran sanitasi rumah mampet, sehingga air kotor meluap membawa segala apa yang ada di dalamnya.
“Sesuatu harus dilakukan untuk menyingkirkan cucu-cucu saya dari ‘nereka’ yang mereka tinggali. Tempat ini benar-benar menjijikkan dan mereka hidup bersama kotoran. Ada tumpukan pakaian kotor di mana-mana, dan mereka tidak pernah memiliki sesuatu yang bersih untuk dipakai, mereka tidak pernah mandi atau menggosok gigi dan tidak ada makanan sama sekali untuk mereka makan,” ungkap sang nenek di talkshow Gimsby Live, dilansir dari today.line.me.
“Ada kerusakan sehingga saluran air kotor sudah meluap di kebun belakang, dengan limbah muncul melalui mereka. Begitu kamu berjalan ke rumah itu berbau urin dan kotoran,” sang nenek melanjutkan ceritanya.
“Aku telah menghabiskan berjam-jam di rumah itu mencoba membersihkannya, tapi kemudian aku akan kembali keesokan harinya dan itu akan seperti bom meledak.”
Sebagai seorang nenek, ia tentu merasa kasihan sekali dengan cucunya karena mereka harus tumbuh di lingkungan yang amat kotor. Di samping itu, mereka juga tidak mendapatkan kasih sayang sepenuhnya dari ibu mereka.
Pernah suatu ketika, sang nenek teringat kondisi memilukan dari cucunya.
“Salah satu cucu saya pernah memberi tahu saya bahwa suatu hari mereka dipaksa untuk makan Coco Pops kering, karena meskipun mereka meminta ibu mereka berkali-kali untuk memberikan susu, dia tidak pernah sudi,” katanya.
Ia dan saudaranya pun kini tengah berusaha untuk mengambil alih hak asuh kelima cucunya agar mereka bisa keluar dari ‘neraka’ itu dan menikmati hidup yang sesungguhnya.
“Saya akan mengambil alih anak-anak ini sendiri, sehingga kami dapat membesarkan mereka di tempat yang bagus dan aman.
Mereka mengatakan kepada saya bahwa mereka tidak suka tinggal di rumah itu,” ujar sang nenek.
Bagaimana tanggapanmu?
Pernah suatu ketika, sang nenek teringat kondisi memilukan dari cucunya.
“Salah satu cucu saya pernah memberi tahu saya bahwa suatu hari mereka dipaksa untuk makan Coco Pops kering, karena meskipun mereka meminta ibu mereka berkali-kali untuk memberikan susu, dia tidak pernah sudi,” katanya.
Ia dan saudaranya pun kini tengah berusaha untuk mengambil alih hak asuh kelima cucunya agar mereka bisa keluar dari ‘neraka’ itu dan menikmati hidup yang sesungguhnya.
“Saya akan mengambil alih anak-anak ini sendiri, sehingga kami dapat membesarkan mereka di tempat yang bagus dan aman.
Mereka mengatakan kepada saya bahwa mereka tidak suka tinggal di rumah itu,” ujar sang nenek.
Bagaimana tanggapanmu?
