19 Dec 2015

5 Kasus Kejahatan Yang Belum Terpecahkan Sepanjang 2015


Tak semua kasus kejadian dengan mudah dapat diungkap. Ada juga kasus yang menemui "jalan buntu" karena teka-tekinya belum terpecahkan. 

Di penghujung tahun ini, mari kita menengok lima kasus yang masih menyisakan misteri hingga kini. Berikut lima kasus tersebut:

1. Kematian Akseyna

Kamis 26 Maret 2015, masyarakat Universitas Indonesia digemparkan dengan penemuan sosok mayat mengambang di Danau Kenanga kampus negeri tersebut. Terungkap bahwa ia adalah Aksyena Ahad Dori (18), mahasiswa UI. 

Mulanya, pemuda yang cukup cerdas ini dikira mengakhiri hidup dengan bunuh diri, bahkan polisi pun sempat menyatakan demikian.

Belakangan, pernyataan itu diralat. Setelah visum dan otopsi mendalam, ada tanda penganiayaan di tubuh Aksyena. Lebam di kepala, bibir, dan telinga Akseyna dicurigai sebagai indikasi ia sempat dianiaya. 

Kejanggalan lain ada di surat wasiat korban yang menurut pakar tulisan bahwa itu berbeda dengan milik korban. Polisi pun mengarahkan penyelidikan untuk mencari tersangkanya.

Berbagai petunjuk datang, mulai dari munculnya akun twitter anonim yang berseru akan membalas kematian Aksyena, alibi saksi yang janggal, dan petunjuk dari barang pribadi korban. 

Tetapi petunjuk kematian anak seorang Kolonel TNI itu tetap menjadi PR yang membingungkan bagi aparat penegak hukum. Kematian Aksyena bukan "kematian" biasa.

2. Penculikan bocah di PGC

Sabtu 18 Juli 2015, kasus penculikan gadis cilik berinisial SE (6) di Pusat Grosir Cililitan (PGC), Jakarta Timur menyedot perhatian publik. Lepas dari pengawasan orangtua, SE mendadak hilang di pusat perbelanjaan itu. 

Akhirnya, rekaman closed circuit television (CCTV) menguak suatu kebenaran yang mengejutkan bagi pasangan Rd dan S. Mereka menyadari, SE telah dibawa pergi orang tak dikenal. 

Dari CCTV terpampang jelas bagaimana pelaku mengajak korban sampai akhirnya menghilang dari sorotan CCTV meninggalkan mall tersebut. 

Nyaris semua media ramai memberitakan kasus ini, bahkan rekaman CCTV diputar di televisi-televisi nasional. Orangtua SE telah lapor polisi.

Beberapa hari penyelidikan tak menemukan petunjuk di mana korban termasuk pelakunya. Namun, mendadak SE kembali. Seorang sopir taksi di Bekasi mengaku diminta orang tak dikenal mengantar SE kembali ke PGC. 

SE akhirnya pulang rumah. Kepulangan SE melegakan orangtua korban. Namun, drama sekaligus pelaku penculikan ini hingga kini belum terungkap.

3. Mayat di dalam mobil BMW

Mobil BMW bernomor polisi B 2074 RS jadi saksi bisu kematian Wiliyanto (30). Montir di bengkel Andri Motor Service di Pulogadung, Jakarta Timur itu ditemukan tewas, Jumat 23 Oktober 2015. 

Keadaan Wiliyanto dengan tangan dan kaki terikat, dan ada ikatan pula di kening, dan mulut di lakban jelas menunjukan pria itu telah dibunuh.

Darah yang tak tercecer di dalam mobil mengindikasikan Wiliyanto dihabisi dulu di suatu tempat. Tapi ironisnya, para montir lain termasuk Andri, kakak korban, tak memergoki pelakunya memasukan korban ke BMW yang berada paling pojok bengkel itu.

Hasil visum menunjukan penyebab utama Wiliyanto tewas karena kehabisan nafas akibat sumpalan di mulut.

Polisi telah memeriksa para montir termasuk istri si pemilik montir. Namun, kasusnya masih belum terungkap sampai saat ini.

4. Pembunuhan karyawati

Hasani Binti Harmuni (49) ditemukan tewas di rumahnya di Jalan Jembatan III, Balekambang, Kramatjati, Jakarta Timur. 

Perempuan yang bekerja sebagai karyawati tekstil itu diduga dihabisi karena persoalan pribadi. Pelaku diyakini beraksi tanggal 4 September 2015, saat kondisi lingkungan belum cukup malam.

Pembunuhan Hasani berlangsung sunyi. Keluarga Hasani yang tinggal hanya terpisah tembok bahkan tak mendengar kegaduhan di samping rumah. 

Hasil penyelidikan, polisi tak menemukan adanya barang berharga korban yang hilang. Ini semakin menguatkan dugaan bahwa Hasani dibunuh karena masalah pribadi.

Namun, karakter korban yang tertutup membuat sulit untuk membantu menemukan titik terang kasus ini. Salah satu petunjuk hanya sehari sebelum kematian korban terlihat murung. 

Polisi mencoba menyelidiki di tempat kerja korban. Tapi semua itu belum cukup untuk mengungkap kematian perempuan berstatussingle itu.

5. Pembunuhan Nelson Marbun

Nelson Marbun (64), pengusaha yang tinggal di Kompleks Taman Meruya, Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat dibunuh sejumlah orang masuk ke rumahnya Sabtu 12 September 2015 lalu. Motif pembunuhan Nelson sementara karena perampokan.

Nelson tewas dengan 21 luka bacokan di bagian tangan, tubuh, dan wajahnya. Tak hanya Nelson, istri korban Riris (60) juga dianiaya pula oleh pelaku. 

Untungnya Riris selamat namun mesti dirawat di Rumah Sakit Puri Kembangan akibat kejadian ini.

Sampai saat ini, pelaku kasus perampokan disertai pembunuhan sadis Nelson masih gelap. Pihak keluarga pun menganggap perkembangan penanganan kasus pembunuhan tersebut belum memuaskan. 

Sumber   :   megapolitan.kompas.com
LANGSUNG SHARE KE MEDSOS...