10 Aug 2016

Apakah Indonesia Negara Yang Lupa Akan Sejarahnya ? Atau Negara Yang Lupa Balas Budi ?


Sejarah.
Dukungan Negara Palestina justru secara de facto mengakui RI sebagai Negara yang merdeka setahun sebelum kemerdekaan RI yang sebenarnya, yaitu tepatnya pada tanggal 6 September 1944. Pengakuan tersebut disebarluaskan ke seluruh dunia Islam oleh seorang mufti besar Palestina Syekh Muhammad Amin Al-Husaini melalui Radio Berlin berbahasa Arab dengan menyiarkan ‘ucapan selamat’.Berita yang disiarkan radio tersebut dua hari berturut-turut di sebar-luaskan, bahkan harian “Al-Ahram” yang terkenal telitinya juga menyiarkan.”Pengakuan terhadap kemerdekaan Indonesia ini bertepatan dengan janji-janji yang dikeluarkan oleh Jenderal Kuniaki Koiso (P. M. Jepang) terhadap kemerdekaan Negara Indonesia.

 Aneh Blog,- Apakah Indonesia Negara Yang Lupa Akan Sejarahnya ? Atau Negara Yang Lupa Balas Budi ?

Palestina Terhapus dari Google Maps.

Mesin pencarian Internet terbesar di dunia, Google, menuai kritik keras dari masyarakat di seluruh dunia setelah perusahaan asal Amerika Serikat itu menghapus Palestina dari aplikasi petanya, Google Maps.

Masyarakat yang hendak mencari Palestina di Google Maps akan menemukan peta kosong dengan Gaza, Yudea, dan Samaria masuk dalam teritorial Israel. Hal ini terjadi sejak akhir pekan lalu.

Seperti dilansir Daily Star, penghapusan tersebut bahkan memicu sebuah petisi online yang hingga Minggu, 7 Agustus 2016, berhasil mengumpulkan lebih dari 116 ribu tanda tangan. Dalam petisi itu, kelalaian Google disebut sebagai penghinaan yang teramat pedih terhadap Palestina karena tidak disertakan pada Google Maps.

"Apakah Google sengaja atau terlibat langsung dalam pembersihan etnis oleh pemerintah Israel terhadap Palestina?" bunyi petisi tersebut.

Pada akun media sosial, seperti Facebook dan Twitter, para netizen dari seluruh dunia mengunggah beberapa pernyataan untuk menyerang perusahaan raksasa teknologi tersebut terkait dengan hilangnya nama Palestina dari Google Maps.

Organisasi wartawan Palestina (PJF) menyatakan bahwa penghapusan nama Palestina dari peta Google merupakan upaya Tel Aviv untuk membangun paradigma generasi mendatang bahwa Israel merupakan negara yang sah serta melenyapkan Palestina untuk selamanya. PJF juga mengklaim tindakan itu adalah bagian dari upaya mendistorsi sejarah dan geografi serta hak rakyat Palestina atas tanah air mereka sendiri.

Untuk itu, PJF menuntut Google untuk segera mengembalikan Palestina dalam Google Maps. Sebab, langkah menghilangkan Palestina dari aplikasi peta dianggap bertentangan dengan semua norma dan konvensi internasional.

Palestina adalah negara berdaulat de jure di Timur Tengah yang diakui 136 negara anggota PBB dan sejak 2012 memiliki status negara pengamat non-anggota. Dengan beribu kota di Ramallah, Palestina saat ini dipimpin Mahmoud Abbas.

LANGSUNG SHARE KE MEDSOS...