7 Jul 2017

Pertama Kali Di Dunia, Bayi Lahir Tanpa Jenis Kelamin .


Seorang bayi asal British Columbia, Kanada, bernama Searyl Alti barangkali adalah bayi pertama yang tak memiliki jenis kelamin. Tak ada kelainan medis apapun, sang orangtua hanya merasa tak ada satupun yang berhak mendikte apa jenis kelamin Searyl, kecuali dirinya sendiri ketika sudah dewasa.

Di kartu kesehatan jenis kelaminnya adalah "U".


 
Seperti dilaporkan oleh media lokal CKNW, kartu kesehatan milik Searyl tak mencantumkan apakah dia seorang laki-laki atau perempuan. Penanda yang ada justru adalah "U" yang berarti "Undetermined" atau "Unassigned" yang berarti belum ditentukan. Itu adalah keputusan sang orangtua, yakni, Kori Doty.

Doty adalah orangtua tunggal dari Searyl. Ia sendiri mengidentifikasi diri sebagai seorang transgender non-biner. Artinya, Doty telah berganti identitas gender yang berbeda dari ketika lahir. Sebagai non-biner, Doty juga meyakini bahwa setiap individu tidak harus memilih identitas gender, atau yang lebih mudah dipahami sebagai jenis kelamin, antara laki-laki atau perempuan.

Tak ada otoritas eksternal yang bisa memutuskan jenis kelamin seseorang.


 
Ini adalah sebuah langkah yang terbilang radikal, bahkan untuk standar negara Barat. "Kami sebenarnya tidak meminta perubahan kartu identitas seseorang yang tak sesuai keinginan orang tersebut. Kami hanya meminta untuk mengubah struktur dari bagaimana identifikasi, terutama akta kelahiran, dimulai," ujar Doty.

Dikutip dari BuzzFeed, seorang pengacara HAM bernama barbara findlay, yang memutuskan tak menggunakan huruf kapital di awal namanya, mengatakan ini adalah keputusan yang baik. "Kartu kesehatan tanpa gender ini menegaskan bahwa pemerintah tak punya urusan menentukan jenis kelamin seorang anak ketika lahir. Ini adalah urusan privat," kata findlay.

Sayangnya, Searyl belum bisa mendapatkan akta kelahiran.


 
Otoritas berwenang Kanada hingga saat ini menolak untuk menerbitkan akta kelahiran Searyl jika tak ada identifikasi gender perempuan atau laki-laki. Menurut findlay, langkah tersebut melanggar hak bayi atas hidup, kemerdekaan, keamanan kebebasan berekspresi serta kesetaraan.

findlay sendiri lebih menginginkan dihapuskanya kolom jenis kelamin dari semua dokumen. "Identitas gender seorang bayi berkembang seiring waktu, bukan saat seorang doktor memeriksa alat kelaminnya setelah lahir," tegas findlay. Doty sendiri tetap berpegang teguh pada keputusannya tersebut, walau sangat sulit.

"Saya membesarkan Searyl dengan cara tertentu sampai dia punya kesadaran diri dan kosakata yang baik untuk berkata kepada saya tentang siapa dia sebenarnya, saya mengakuinya sebagai seorang bayi dan berusaha memberikannya seluruh cinta dan dukungan agar menjadi manusia seutuhnya sehingga ia bisa terbebas dari batasan-batasan yang menyertai kotak laki-laki atau kotak perempuan," ucapnya.
LANGSUNG SHARE KE MEDSOS...