5 Jul 2017

Kamu Boleh Balas Dendam, Tapi Pilihlah Jalan yang Elegan. Begini Caranya !


Karena obat dari sakit hati kita adalah penyesalan dari dirinya. Terlebih bila kita bisa mendapatkan orang yang jauh lebih baik darinya. Percayalah, kebahagiaan terbesar orang yang pernah tersakiti adalah ketika kita melihat raut muka penyesalan dari wajah orang yang pernah menyakiti kita.

Kalian pernah punya pengalaman disakiti oleh seorang yang sangat kalian cintai? Jika memang demikian, bersabarlah. Tuhan tidak pernah tidur untuk menjawab semua doa doa kita. Sangat perih memang ketika seseorang yang sangat kita cintai, atau bahkan kita percaya untuk menjadi bagian dari hidup kita kelak, malah melanggar kepercayaan kita dengan menusuk hati kita.
Bahkan dalam sebuah lagu ada sebuah lirik “Lebih baik sakit gigi daripada sakit hati “. Bagi yang pernah menderita sakit gigi, mereka pasti tau bagaimana kedahsyatan dari rasa sakit itu. Kepala serasa mau pecah, sangat sakit hingga tak tertahankan. Lalu bagaimana dengan rasa sakit hati yang katanya lebih parah dari sakit gigi, itu bisa dibayangkan betapa rasa sakit itu bukan?

Sakit hati memang bisa memepengaruhi kualitas hidup kita karena disaat kita merasakan sakit hati, mau makan tak selera, mau tidur pun tak bisa, terlebih lagi dalam beraktivitas, malah tambah tak semangat. Kurang makan malah bisa saja memebuat kita sakit magg, kurang tidur maka akan memebuat diri kita cepat lelah, akhirnya badan kita drop, dan sering sakit sakitan. Maka aktivitas penting kitapun akan terganggu.

Tapi setidaknya, cobalah sejenak saja renungkan bahwa dengan terus berlarut dalam kesedihan, apakah kita tidak rugi?  Sementara roda waktu terus berputar dan hidup harus terus berjalan. Terus mengingat ingat orang yang jelas jelas telah menyakiti hati kita, itu sama saja dengan menyia nyiakan hidup kita sendiri.

Sadarlah dengan berusaha bangkit dari keterpurukan

Nah, apakah orang yang telah menyakiti kita tersebut layak untuk kita kenang? Tentu saja TIDAK. Yang perlu dikenang adalah dia yang pernah berkorban atau setidaknya pernah menciptakan kenangan manis bersama kita. Jadi, dengan terus mengenang dia yang pernah meyakiti hati kita maka apa yang bisa kita dapat. Tidak ada, kecuali bertambah dalamnya rasa sakit sehingga memperburuk keadaan dengan semakin terpuruknya kita.
Tentunya, kita tidak mau jika hal itu sampai terjadi. Maka dari itu, sadarlah dengan berusha bangkit dari keterpurukan. Sebelum keadaan semkan parah, cobalah untuk mengembalikan keceriaan kita meskipun itu sulit.

Menjadi lebih baik adalah cara terbaik untuk balas dendam kepada orang yang telah menyakiti kita
Jangan sia-sia kan hidup kita yang penuh makna ini hanya untuk mengingat dirinya yang telah menyakiti kita. Dengan anggapan demikian, maka kita bisa mengembalikan semangat kita dengan terus bangkit untuk berbenah diri. Jika dia pernah menyakiti atau meninggalkan kita karena sesuatu kekurang pada diri kita, maka cobalah untuk membuat suatu kekurangan tersebut menjadi kelebihan dengan cara berbenah diri. Karena menjadi lebih baik adalah cara terbaik untuk balsa dendam kepada orang yang telah menyakiti kita.
Seperti yang kita tahu, bahwa seseorang yang pernah tersakiti bisa berubah menjadi lebih baik, maka hal itu akan memungkinkan dia yang pernah menyakitinya bisa merasakan penyesalan yang begitu mendalam.

Karena obat dari sakit hati kita adalah penyesalan dari dirinya


Meskipun kita telah bangkit, tetapi sebenarnya rasa sakit yang kita alamai itu masih tersisa di dalam hati kita. Namun, dengan rasa penyesalan dari dirinya, mungkin akan bisa menyembuhkan luka tersebut. Obat dari rasa sakit hati adalah penyesalan dari dirinya. Terlebih bila kita bisa mendapatkan orang yang jauh lebih baik dari dirinya. Percayalah, kebahagiaan terbesar dari orang yang pernah tersakiti adalah ketika kita melihat raut muka penyesalan dari wajah orang yang pernah menyakiti kita.
LANGSUNG SHARE KE MEDSOS...