10 Sept 2015

Kota-Kota Gua Yang Unik di Dunia.


 
Tempat tinggal gua telah ditemukan di banyak wilayah di dunia. Selain digunakan sebagai tempat tinggal, Gua juga dipakai sebagai tempat ibadah dan biasanya dikombinasikan dengan struktur permukaan. Setelah kota-kota gua sudah tidak lagi dihuni, struktur permukaannya runtuh dan hanya guanya saja yang tersisa. Namun Tidak semua tempat tinggal gua telah ditinggalkan. Di daerah tertentu di bagian utara Cina, tempat tinggal gua masih dipakai umum sebagai rumah sebanyak lebih dari 40 juta orang. Berikut beberapa kota-kota gua nan unik di dunia, seperti yang dikutip dari versesofuniverse.blogspot.com

Guyaju
 
 
Sering disebut sebagai labirin terbesar Cina, Guyaju adalah sebuah rumah gua kuno yang terletak sekitar 92 kilometer (57 mil) dari Beijing. Tidak ada catatan mengenai rumah kuno ini yang pernah ditemukan, sehingga tidak ada yang tahu asal sejarahnya. Rumah ini dipahatkan ke tebing terjal menghadap Kota Zhangshanying. Rumah ini terdiri lebih dari 110 kamar batu, dan merupakan tempat tinggal gua terbesar yang pernah ditemukan di Cina.

Matmata
 
 
Matmata adalah sebuah desa kecil di selatan Tunisia. Beberapa penduduk Berber lokal tinggal di tempat tinggal bawah tanah tradisional “troglodyte”. Tempat tinggal gua ini diciptakan dengan menggali lubang besar di tanah. Di sekeliling lubang kemudian digali untuk digunakan sebagai kamar. Foto diatas adalah rumah yang menjadi terkenal karena dijadikan sebagai lokasi rumah Luke Skywalker beserta bibi dan pamannya, Lars. Sebenarnya ini adalah Hotel Sidi Driss dan sampai sekarang menjadi salah satu tempat yang wajib di kunjungi di Matmata untuk setiap penggemar fanatik Star Wars ..

Bamiyan
 
 
Bamiyan di Afghanistan tengah terkenal karena dua patung Buddha raksasa berdiri tertinggi di dunia terukir di sisi tebing yang dibuat pada abad ke-6. Patung-patung ini dihancurkan oleh Taliban pada Maret 2001, dengan alasanr bahwa patung patung ini merupakan penghinaan terhadap Islam. Tempat tinggal gua di kaki patung, yang pada satu waktu adalah tempat bagi ribuan biarawan, digunakan oleh Taliban untuk menyimpan senjata. Setelah Taliban terusir dari wilayah ini, warga sipil membuat rumah mereka di gua-gua. Banyak gua-gua memiliki sisa-sisa lukisan yang di cat didinding (Fresco). Pada tahun 2008 sebuah patung raksasa lainnya yaitu patung Buddha berbaring dengan panjang 19 meter (62 kaki) ditemukan di dekat reruntuhan Buddha Bamiyan.
Joke dari penulis: “Patung ini selamat karena ketika taliban membom patung budha berdiri, patung ini tiarap … hehehe”

Sassi di Matera 
 
 
Sassi di Matera (“batu Matera”) adalah tempat tinggal gua terletak di kota tua di selatan Matera Italia. Gua gua Sassi berasal dari pemukiman prasejarah, dan termasuk salah satu pemukiman manusia pertama di Italia. Banyak rumah-rumah yang dibuat dengan menggali ke dalam batuan tufa, dan memang rumah rumah ini sebenarnya adalah gua, dan jalan-jalan di beberapa bagian dari Sassi sering terletak di atap rumah lain. Pada tahun 1950, pemerintah merelokasi paksa sebagian besar penduduk Sassi ke daerah-daerah kota berkembang modern . Namun, beberapa orang tetap tinggal di Sassi sama seperti nenek moyang mereka 9.000 tahun yang lalu.

Mesa Verde
 
 
Mesa Verde, Colorado di barat daya, adalah rumah tebing terkenal tempat tinggal orang Anasazi kuno. Situs Ini mungkin adalah situs arkeologi budaya asli Amerika di Amerika Serikat yang paling awet secara signifikan. Pada abad 12, Anasazi mulai membangun rumah di gua-gua yang dangkal dan di bawah batu bergantung di sepanjang dinding ngarai. Beberapa dari rumah-rumah ini besarnya sebesar 150 kamar. Yang paling terkenal adalah Cliff Palace dan Spruce Tree House. Pada tahun1300an, semua Anasazi telah meninggalkan daerah Mesa Verde, namun reruntuhan tetap ada dan hampir sempurna terawetkan. Alasan kepergian suku anasazi secara tiba-tiba sampai sekarang tetap tidak terjelaskan. Teori yang ada berkisar dari kegagalan panen karena kekeringan sampai datangnya suku-suku asing dari Utara.

Tebing Bandiagara
 
 
Bandiagara Escarpment adalah tebing batu di desa Dogon, Mali yang tingginya mencapai hampir 500 meter (1.640 kaki) dari tanah datar berpasir yang lebih rendah di bawahnya. Tebing-tebing inig dihiasi dengan rumah gua kuno Suku Tellem. Suku ini memahat rumah mereka ke tebing tebing sehingga mereka yang mati bisa dikubur di tempat tinggi jauh di atas jangkauan banjir bandang yang umum di daerah tersebut. Mereka membangun puluhan desa di sepanjang tebing di atas gua. Pada abad ke-14, suku Dogon mengusir suku Tellem dan sampai saat ini suku dogon tetap mendiami daerah ini. Selengkapnya baca disini

Vardzia
 
 
Terletak di selatan Georgia, Vardzia adalah biara dan kota gua abad ke-12 yang dibangun dengan membuat gua gua di sebuah bukit. Kota Ini sekarang menjadi salah satu pemandangan paling spektakuler di negara ini, setelah bukit mengalami longsor dan membuat gua gua ini terekspos ke luar. Tempat tinggal gua yang dibangun pada masa pemerintahan Ratu Tamar ini, dimaksudkan sebagai perlindungan dari Mongol. Kota gua ini terdiri dari 600 apartemen dan 13 lantai. Di dalam Kota gua ini terdapat gereja, ruang tahta, dan sistem pengairan penyiraman lahan pertanian bertingkat. Akses ke kota gua ini sebelum longsor, melalui beberapa terowongan tersembunyi dengan baik di dekat sungai Mtkvari. Vardzia Hari ini dikelola oleh sekelompok kecil pendeta dan dapat dikunjungi oleh wisatawan. Selengkapnya baca disini

Kandovan
 
 
Terletak di Iran, sebelah timur Timur Provinsi Azerbaijan, Kandovan adalah sebuah desa abad ketiga belas yang misterius. Banyak rumah di Kandovan dibuat di gua-gua yang terletak di bukit batu yang berbentuk kerucut, yang secara alami terbentuk dari formasi abu vulkanik terkompresi yang membuat tampilan lanskap seperti koloni rayap raksasa. Sebagian besar rumah-rumah gua ini berlantai dua sampai empat lantai tingginya. Rumah rumah gua yang berlantai empat, lantai dasarnya digunakan sebagai penampungan hewan, dua lantai selanjutnya digunakan sebagai tempat tinggal, dan lantai atas digunakan untuk penyimpanan makana/gudang. Bahan mengeras secara alami dari bangunan ini menjadi sebuah insulator yang efisien sehingga gua tetap dingin di musim panas dan hangat di musim dingin.

Ortahisar
 
 
Ortahisar berarti “benteng tengah” dan seperti namanya, adalah pusat di antara kota-kota cappadocia Goreme di pusat Turki. Struktur yang paling menonjol adalah kastil Ortahisar terletak di gua setinggi 86 meter (282 kaki). Kastil/Puri telah digunakan secara strategikal dan untuk akomodasi. bangunan Puri sebagian hancur dan mengungkapkan beberapa interiornya. Hari ini telah dipulihkan dan puncaknya dapat diakses dengan tangga.

Uçhisar
 
 
Satu lagi dari Cappadocia, yaitu Uchisar yang terletak di titik tertinggi di daerah yang hanya 7km dari Nevşehir. Benteng batu Uchisar dapat dilihat dari jauh sampai ber mil mil. Tempat tinggal gua di dalam batu ini banyak digunakan dan menjadi daerah yang paling penduduknya. Namun, karena kemungkinan ancaman bahaya erosi menjadi lebih besar, penduduk disana kemudian banyak yang pindah. Penduduk terakhir meninggalkan Uchisar pada tahun 1950. Bagian atas benteng menyediakan panorama Indah dari daerah sekitarnya.

Baca juga mengenai ribuan gua kuno buatan di Nepal disini
LANGSUNG SHARE KE MEDSOS...