Tempat tinggal gua telah ditemukan di banyak wilayah di dunia. Selain
digunakan sebagai tempat tinggal, Gua juga dipakai sebagai tempat ibadah
dan biasanya dikombinasikan dengan struktur permukaan. Setelah
kota-kota gua sudah tidak lagi dihuni, struktur permukaannya runtuh dan
hanya guanya saja yang tersisa. Namun Tidak semua tempat tinggal gua
telah ditinggalkan. Di daerah tertentu di bagian utara Cina, tempat
tinggal gua masih dipakai umum sebagai rumah sebanyak lebih dari 40 juta
orang. Berikut beberapa kota-kota gua nan unik di dunia, seperti yang
dikutip dari versesofuniverse.blogspot.com
Guyaju
Sering disebut sebagai labirin terbesar Cina, Guyaju adalah sebuah rumah
gua kuno yang terletak sekitar 92 kilometer (57 mil) dari Beijing.
Tidak ada catatan mengenai rumah kuno ini yang pernah ditemukan,
sehingga tidak ada yang tahu asal sejarahnya. Rumah ini dipahatkan ke
tebing terjal menghadap Kota Zhangshanying. Rumah ini terdiri lebih dari
110 kamar batu, dan merupakan tempat tinggal gua terbesar yang pernah
ditemukan di Cina.
Matmata
Matmata adalah sebuah desa kecil di selatan Tunisia. Beberapa penduduk
Berber lokal tinggal di tempat tinggal bawah tanah tradisional
“troglodyte”. Tempat tinggal gua ini diciptakan dengan menggali lubang
besar di tanah. Di sekeliling lubang kemudian digali untuk digunakan
sebagai kamar. Foto diatas adalah rumah yang menjadi terkenal karena
dijadikan sebagai lokasi rumah Luke Skywalker beserta bibi dan pamannya,
Lars. Sebenarnya ini adalah Hotel Sidi Driss dan sampai sekarang
menjadi salah satu tempat yang wajib di kunjungi di Matmata untuk setiap
penggemar fanatik Star Wars ..
Bamiyan
Bamiyan di Afghanistan tengah terkenal karena dua patung Buddha raksasa
berdiri tertinggi di dunia terukir di sisi tebing yang dibuat pada abad
ke-6. Patung-patung ini dihancurkan oleh Taliban pada Maret 2001, dengan
alasanr bahwa patung patung ini merupakan penghinaan terhadap Islam.
Tempat tinggal gua di kaki patung, yang pada satu waktu adalah tempat
bagi ribuan biarawan, digunakan oleh Taliban untuk menyimpan senjata.
Setelah Taliban terusir dari wilayah ini, warga sipil membuat rumah
mereka di gua-gua. Banyak gua-gua memiliki sisa-sisa lukisan yang di cat
didinding (Fresco). Pada tahun 2008 sebuah patung raksasa lainnya yaitu
patung Buddha berbaring dengan panjang 19 meter (62 kaki) ditemukan di
dekat reruntuhan Buddha Bamiyan.
Joke dari penulis: “Patung ini selamat karena ketika taliban membom patung budha berdiri, patung ini tiarap … hehehe”
Sassi di Matera
Sassi di Matera (“batu Matera”) adalah tempat tinggal gua terletak di
kota tua di selatan Matera Italia. Gua gua Sassi berasal dari pemukiman
prasejarah, dan termasuk salah satu pemukiman manusia pertama di Italia.
Banyak rumah-rumah yang dibuat dengan menggali ke dalam batuan tufa,
dan memang rumah rumah ini sebenarnya adalah gua, dan jalan-jalan di
beberapa bagian dari Sassi sering terletak di atap rumah lain. Pada
tahun 1950, pemerintah merelokasi paksa sebagian besar penduduk Sassi ke
daerah-daerah kota berkembang modern . Namun, beberapa orang tetap
tinggal di Sassi sama seperti nenek moyang mereka 9.000 tahun yang lalu.
Mesa Verde
Mesa Verde, Colorado di barat daya, adalah rumah tebing terkenal tempat
tinggal orang Anasazi kuno. Situs Ini mungkin adalah situs arkeologi
budaya asli Amerika di Amerika Serikat yang paling awet secara
signifikan. Pada abad 12, Anasazi mulai membangun rumah di gua-gua yang
dangkal dan di bawah batu bergantung di sepanjang dinding ngarai.
Beberapa dari rumah-rumah ini besarnya sebesar 150 kamar. Yang paling
terkenal adalah Cliff Palace dan Spruce Tree House. Pada tahun1300an,
semua Anasazi telah meninggalkan daerah Mesa Verde, namun reruntuhan
tetap ada dan hampir sempurna terawetkan. Alasan kepergian suku anasazi
secara tiba-tiba sampai sekarang tetap tidak terjelaskan. Teori yang ada
berkisar dari kegagalan panen karena kekeringan sampai datangnya
suku-suku asing dari Utara.
Tebing Bandiagara
Bandiagara Escarpment adalah tebing batu di desa Dogon, Mali yang
tingginya mencapai hampir 500 meter (1.640 kaki) dari tanah datar
berpasir yang lebih rendah di bawahnya. Tebing-tebing inig dihiasi
dengan rumah gua kuno Suku Tellem. Suku ini memahat rumah mereka ke
tebing tebing sehingga mereka yang mati bisa dikubur di tempat tinggi
jauh di atas jangkauan banjir bandang yang umum di daerah tersebut.
Mereka membangun puluhan desa di sepanjang tebing di atas gua. Pada abad
ke-14, suku Dogon mengusir suku Tellem dan sampai saat ini suku dogon
tetap mendiami daerah ini. Selengkapnya baca disini
Vardzia
Terletak di selatan Georgia, Vardzia adalah biara dan kota gua abad
ke-12 yang dibangun dengan membuat gua gua di sebuah bukit. Kota Ini
sekarang menjadi salah satu pemandangan paling spektakuler di negara
ini, setelah bukit mengalami longsor dan membuat gua gua ini terekspos
ke luar. Tempat tinggal gua yang dibangun pada masa pemerintahan Ratu
Tamar ini, dimaksudkan sebagai perlindungan dari Mongol. Kota gua ini
terdiri dari 600 apartemen dan 13 lantai. Di dalam Kota gua ini terdapat
gereja, ruang tahta, dan sistem pengairan penyiraman lahan pertanian
bertingkat. Akses ke kota gua ini sebelum longsor, melalui beberapa
terowongan tersembunyi dengan baik di dekat sungai Mtkvari. Vardzia Hari
ini dikelola oleh sekelompok kecil pendeta dan dapat dikunjungi oleh
wisatawan. Selengkapnya baca disini
Kandovan
Terletak di Iran, sebelah timur Timur Provinsi Azerbaijan, Kandovan
adalah sebuah desa abad ketiga belas yang misterius. Banyak rumah di
Kandovan dibuat di gua-gua yang terletak di bukit batu yang berbentuk
kerucut, yang secara alami terbentuk dari formasi abu vulkanik
terkompresi yang membuat tampilan lanskap seperti koloni rayap raksasa.
Sebagian besar rumah-rumah gua ini berlantai dua sampai empat lantai
tingginya. Rumah rumah gua yang berlantai empat, lantai dasarnya
digunakan sebagai penampungan hewan, dua lantai selanjutnya digunakan
sebagai tempat tinggal, dan lantai atas digunakan untuk penyimpanan
makana/gudang. Bahan mengeras secara alami dari bangunan ini menjadi
sebuah insulator yang efisien sehingga gua tetap dingin di musim panas
dan hangat di musim dingin.
Ortahisar
Ortahisar berarti “benteng tengah” dan seperti namanya, adalah pusat di
antara kota-kota cappadocia Goreme di pusat Turki. Struktur yang paling
menonjol adalah kastil Ortahisar terletak di gua setinggi 86 meter (282
kaki). Kastil/Puri telah digunakan secara strategikal dan untuk
akomodasi. bangunan Puri sebagian hancur dan mengungkapkan beberapa
interiornya. Hari ini telah dipulihkan dan puncaknya dapat diakses
dengan tangga.
Uçhisar
Satu lagi dari Cappadocia, yaitu Uchisar yang terletak di titik
tertinggi di daerah yang hanya 7km dari Nevşehir. Benteng batu Uchisar
dapat dilihat dari jauh sampai ber mil mil. Tempat tinggal gua di dalam
batu ini banyak digunakan dan menjadi daerah yang paling penduduknya.
Namun, karena kemungkinan ancaman bahaya erosi menjadi lebih besar,
penduduk disana kemudian banyak yang pindah. Penduduk terakhir
meninggalkan Uchisar pada tahun 1950. Bagian atas benteng menyediakan
panorama Indah dari daerah sekitarnya.
Baca juga mengenai ribuan gua kuno buatan di Nepal disini