12 Aug 2015

NKRI Harga Mati Selama - Lamanya.


NKRI harga mati

Mungkin banyak yang salah kaprah dalam mengartikannya, karena negara kesatuan itu harus dijaga. Bagaimana kita mau masyarakat di pulau terjauh misalnya memiliki jiwa nasionalisme tinggi? Jika kita tidak pernah silaturahmi ke sana ? minimal ikut serta dalam pembangunan agar bisa terwujud silaturahmi itu. Untuk pemerintah ya musti buatkan sarana prasarananya yang baik dunk.

NKRI itu tidak bisa berjalan alami, NKRI itu harus dipupuk agar tetap bersatu, dijaga dan diperjuangkan dengan asas keadilan sosial bagi seluruh masyarakat Indonesia.
NKRI harga mati!! tidak boleh lepas!!

Namun kita keruk kekayaannya tanpa memikirkan kesejahteraan masyarakat asli. Hal ini tidak ada bedanya dengan penjajahan. Pemerintah harus memperhatikan hal ini, DPR pun juga harus terang-terangan demi membela keadilan sosial ini dan kita, masyarakat juga harus memahami ini.

Indonesia bersatu awalnya karena merasa ada keperluan akan persatuan, demi melawan kolonialisme. Namun semenjak kolonialisme sudah tidak ada lagi, kita harus memupuk rasa nasionalisme dengan kesamaan drajat, harkat dan martabat.
Kesejahteraan dan benang merah rasa nasionalisme bahwa Aku bangga menjadi bagian dari bangsa Indonesia . Persatuan itu membutuhkan perjuangan kawan, bukan alami atau otomatis.

Sebelum 1945, tidak ada yang namanya Indonesia dalam peta dunia. Maka kita harus menyadari arti dari kata-kata NKRI HARGA MATI !! dan menyadari apa yang harus dilakukan pemerintah, juga apa yang harus kita lakukan sebagai masyarakat yang juga bagian dari sebuah bangsa yang bernama bangsa Indonesia.

Masih layakkah dipertahankan dalam satu wadah negara kesatuan?
Jawabnya: Ya, selama-lamanya!

Mengapa? Karena itu kondisi yang menguntungkan. Bagaikan sapu lidi, kesatuan itu memberi efek kekuatan. Membuka peluang maju bersama-sama. Tanah Air Indonesia ini yang dihuni oleh beragam Suku Bangsa dengan kekayaan alam yang beraneka ragam, akan saling mengisi dan saling menutupi. Berada dalam satu negara kesatuan akan memudahkan pengorganisasiannya.

Tapi mengapa sampai saat ini masyarakat tidak merasakan manfaat wadah tunggal NKRI itu?
Jawab: Sebenarnya rakyat sudah menikmatinya, hanya saja dihiraukan atau terasa kurang. Begitulah hawa nafsu manusia. Sudah dapat satu, menginginkan dua. Jika sudah memiliki dua, besoknya mengharap dapat tiga. Begitu seterusnya.

Memang benar, manfaat wadah tunggal NKRI itu belum maksimal dirasakan oleh seluruh elemen masyarakat. Sebagian sudah makmur, sebagian belum. Dengan kata lain tidak merata. Itu pun bukan salah siapa-siapa, karena itu kesalahan kita semua! Kita-lah yang tak pandai mengurus negara dan tak becus memanfaatkan wadah NKRI itu untuk kesejahteraan bersama.

Wadah tunggal NKRI itu sudah final, hasil perjuangan beribu-ribu pahlawan. Sejak dahulu, saat ini, dan ribuan tahun ke depan NKRI itu tetap rahmat karunia bagi Bangsa Indonesia. Perbaiki penyakitnya, jangan kita usik warisan mulia ini.

Ya, Tuhan, gerakkanlah hati bangsa kami untuk rajin bekerja, mengolah karunia yang telah Engkau limpahkan di tanah leluhur kami ini. Terutama para pemimpin kami, jauhkanlah mereka dari sifat malas dan foya-foya. Terangilah negeri kami dengan cahaya kebajikan.
LANGSUNG SHARE KE MEDSOS...