13 Dec 2016

Cara Memuaskan Suami Walaupun Sedang Hamil.

Memuaskan suami adalah kewajiban setiap insan wanita yang menyandang predikat istri. Untungnya, kami-kami para cowok ini adalah salah satu mahkluk paling simple setelah plankton dan kucing angora. Memuaskan suami itu tidak ribet karena cowok yang “norma” kelaki-lakiannya cuma butuh istri yang pandai mengatur keuangan, pandai mengatur kebutuhan rumah tangga, pandai merawat diri dan bijaksana di ranjang (kadang-kadang malah poin terkahir itu saja sudah cukup).

Tapi masalahnya bagi para istri, memuaskan suami saat hamil itu terkadang sama sulitnya dengan membalikkan telapak tangan pak rt yang lagi keluar kota… Oke, mungkin analoginya kurang cocok. Pada intinya, kehamilan akan merubah kebiasaan seorang istri yang bakal berdampak besar bagi kepuasan suami.

Hormon yang naik turun diikuti dengan berat badan yang melambung membuat aktivitas sebagai istri menjadi terganggu, terutama di usia kehamilan muda dimana sang calon bunda tidak sebaiknya terlalu kecapean. Tapi jangan salah dulu. Artikel ini membahas cara memuaskan suami saat hamil dalam konteks yang umum, bukan dalam konteks seksual. Karena kepuasaan suami tidak selalu harus diukur dari kehidupan ranjang saja. Untuk pembahasan memuaskan suami dalam konteks biologis akan dibahas lebih rinci di artikel lain.

Tanpa panjang lebar dan dalam lagi, langsung saja kita bahas 5 poin yang penting istri perhatikan untuk memuaskan suami dalam masa kehamilannya.

Pertama : Tetap Dandan dan Merawat Diri

Saat hamil, bagian tubuh yang membengkak bukan cuma di bagian perut bawah saja. Leher, lengan, paha, betis alias hampir semua bagian yang vital bagi kecantikan cewek jadi ikut bengkak. Bukan cuma bengkak, biasanya kulit jadi menghitam khususnya di lipatan-lipatan tertentu. Ini biasanya terjadi karena hormon atau biasanya juga cuma karena malas mandi. Terlepas dari itu, jujur saja, ini semua bisa bikin suami iflil.

Banyak yang bilang, hormon bikin Ibu hamil itu kelihatan “kusut” di rumah. Sebenarnya tidak selalu karena hormon. Ini lebih kepada lingkaran setan: Ibu yang hamil jadi bengkang, karena bengkak baju jadi sempit semua, karena baju sempit jadi malas keluar, karena tidak keluar jadinya malas dandan. Ingat, sebagai istri yang berbakti, sudah jadi kewajiban kamu untuk menjaga pemandangan di rumah dengan berdandan dan merawat diri.

Jangan takut berdandan cuma karena bengkak. Setidaknya kamu bisa make up ringan untuk menyambut sang suami pulang kantor. Jangan juga lupa tetap merawat diri misalnya dengan luluran atau dengan sedikit minyak wangi sebelum tidur. Jangan sampai karena kamu yang hamil malah justru suami yang jadi badmood.

Kedua : Jaga Emosi

Marah saat hamil oleh cararahasiaKetidakstabilan hormon memang bikin Ibu hamil jadi tidak stabil juga secara emosional. Bukan cuma marah-marah, kadang-kadang rasanya mau nangis atau jerit-jerit padahal tidak ada kecoa atau Farhat Abbas di sekitar. Ini biasa kok. Dan karena ini hal biasa, Ibu hamil yang sadar dengan ketidakstabilan hormon ini juga sebaiknya sadar pentingnya menjaga emosi.

Suami pasti lah mengerti dengan kondisi hormon yang acak adut saat istrinya sedang hamil. Tapi suami juga punya beban dan tekanan besar sebagai kepala rumah tangga dan penyedia kebutuhan keluarga. Sebaiknya pengertian datang dari 2 arah. Tidak ada yang lebih memuaskan suami ketimbang rumah yang damai tanpa amarah, pertengkaran, apalagi jambak-jambakan (heh?) Jadi terlepas dari hormon yang tidak stabil, cobalah menahan emosi.

Ketiga : Tetap Memasak

Masakan pembantu pastilah beda dengan masakan istri. Ini karena katanya masakan istri punya “cinta di setiap sendoknya” (cieeeh). Disamping itu, masak dan menemani suami makan adalah bagian dari kewajiban mulia seorang istri yang sebaiknya tidak di lupakan cuma karena perut membulat. Kepuasaan suami tidak cuma bisa dilihat dari standar pelayanan ranjang, tapi juga pelayanan di meja makan. Tolong dicamkan ya Bunda…

Keempat : Memperhatikan Kebutuhan Suami

Idealnya, suami bangun pagi sudah disambut dengan secangkir kopi (atau mungkin sebungkus rokok) plus kemeja dan celana kain rapih buat dipakai kerja. Yang tidak ideal adalah suami bangun pagi, lalu buat kopi sendiri, pergi ke warung beli rokok sendiri, dan ngopi sambil setrika kemeja dan celana sendiri sebelum kerja. Ini kan sama aja bujang.
Salah satu kepuasan terbesar suami sebagai tulang punggung rumah tangga adalah ketika semua kebutuhan minor yang menunjang aktivitas “banting tulangnya” sehari-hari sudah disiapkan oleh sang istri tercinta. Mungkin suami tidak mau bunda kerepotan atau kecapean saat sedang hamil, tapi memperhatikan kebutuhan suami rasanya tidak akan bikin kecapaian seperti habis main badminton dalam air selama 2 hari.

Kelima : Tetap Melayani Kebutuhan Biologis

Ini mungkin adalah dilema yang paling berat bagi para bunda yang sedang hamil. Hormon saat sedang hamil memang naik turun kayak rupiah. Kadang hasrat seksual muncul menggebu-gebu, terkadang tiba-tiba hilang menguap begitu saja. Berbeda dengan suami yang hormonnya normal dan selalu siap tempur, membuat para calon bunda selalu bertanya bagaimana caranya mengimbangi hasrat dan berhubungan intim saat hamil.

Pembahasan soal ini tidak bisa dibahas sepotong-potong cuma dalam 1 poin saja. Karena bunda perlu tau posisi berhubungan intim yang aman dan juga tips-tips menciptakan suasan bercinta dalam keadaan hormon yang sepoy-sepoy itu. Untuk poin kelima ini akan saya bahas lebih rinci di artikel lain.

Kesimpulan
Masa hamil memang adalah masa penantian yang indah untuk menunggu karunia yang sebentar lagi datang. Tapi ingat bunda, masa penantian ini lumayan lama loh (nyaris 9 bulan) dan dalam masa ini bisa sekali keharmonisan rumah tangga jadi guncang antara istri yang hormonnya tidak stabil dan suami yang tidak terpuaskan. Kuncinya adalah pengertian 2 arah dan kesadaran terhadap hak dan kewajiban masing-masing pihak. Semoga kehamilannya lancar sampai persalinan. Semoga artikelnya bermanfaat.
 
Admin Cakep, out!
LANGSUNG SHARE KE MEDSOS...